Inilah Kumpulan Artikel tentang Ternak Ayam yang saya rangkum menjadi satu postingan. Artikel berikut ini saya sadur dari 5 s/d 8 website / blog sahabat kita yang lain (maaf, saya tidak mencantumkan link sumber artikel ini karena pada tujuan awal saya merangkum artikel ini adalah semata-mata untuk pengetahuan pribadi, tetapi karena dirasa penting dan layak untuk diketahui oleh sahabat semua, maka saya coba sisipkan di Kategori Beternak Ayam blog sederhana ini.
Artikel ini pernah saya cetak di dalam format Ms. Word setebal 27 halaman kertas Quarto/letter. Nah, jika ada sahabat yang berminat ingin mencetaknya juga, silahkan copy paste aza artikel yang ada dalam postingan ini (Maaf, untuk saat sekarang ini saya belum meng-upload file asli Ms.Word Siap Print-nya).
Selanjutnya, Saya akan senantiasa menambahkan artikel-artikel (tentang beternak ayam) yang dipandang layak dan berharga lainnya kedalam kategori ini (di lain waktu dan kesempatan). Semoga artikel ini bermanfaat bagi sahabat semua yang sedang mencari informasi dimaksud. Amin.
Maaf yaa, tulisannya belum sempat saya beresin (masih acak-acakan); kedepan akan saya beresin dech...
BUDIDAYA
AYAM PETELUR
(Gallus sp.)
1. SEJARAH SINGKAT
4. MANFAAT
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai
berikut:
6.3. Pemeliharaan
- Sanitasi dan Tindakan Preventif
- Pemberian Pakan
b. Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
- Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
- Pemberian Vaksinasi dan Obat
a) Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
- Pemeliharaan Kandang
7.
2. Foel typhoid
6. CRD
7. Infeksi synovitis
7.2. Penyakit karena Virus
1.
7.5.
Penyakit karena Protoza
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan
Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya
berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga
kebersihan dari alang-alang dan genangan air.
8.
P A N E N
8.1.
Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang
diahsilkan oelh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini
bertujuan agar kerusakan isi tlur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi.
Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua
pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir) sambil mengecek seluruh kandang
dilakukan pada pukul 15.00-16.00.
8.2.
Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur
adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual
untuk dijadikan pupuk kandang.
8.3.
Pengumpulan
Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray
(nampan telur). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil
harus langsung memisahkan antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur
normal adalah telur yang oval, bersih dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6
gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya
kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong.
8.4.
Pembersihan
Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter
atau tinja ayam dibershkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan
amplas besi yang halus, dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih.
Biasanya pembersihan dilakukan untuk telur tetas.
9.
PASCA PANEN
---
10.
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis
Usaha Budidaya
Perkiraan
analisis budidaya ayam petelur buras (150 ekor) tahun 1998 di Bintaro,
1)
Biaya produksi
a.
Modal tetap (investasi)
-
Kandang dan atap
Rp. 225.000,-
-
Induk 150 ekor @ Rp. 17.500,-
Rp. 2.626.000,-
Jumlah biaya modal tetap
Rp. 2.850.000,-
b.
Modal kerja/variabel
-
Pakan 90 gr x 150 x Rp. 1.210,-/kg x
30
Rp. 490.000,-
-
Penyusutan kandang (4tahun)
Rp. 4.700,-
-
Penyusutan induk (umur produktif 2
tahun)
Rp. 109.375,-
-
Obat-obatan
Rp. 1.000,-
-
Resiko kematian 3% per tahun
Rp. 6.565,-
Jumlah biaya modal kerja
Rp. 611.640,-
Jumlah biaya prasarana
produksi
Rp. 611.640,-
2) Pendapatan
a.
Telur 60 x Rp. 650,- x 30
Rp. 1.170.000,-
b.
Ayam afkir 141 ekor x Rp. 10.000,-
Rp. 58.750,-
Jumlah pendapatan
Rp. 1.228.750,-
3)
Keuntungan
a.
Rp. 1228.750,- – Rp. 611.640,-
= Rp. 617.110,-
4)
Parameter kelayakan usaha
a.
B/C ratio
= 2,0
Keterangan :
- Perhitungan biaya dan pendapatan dilakukan dalam 1 bulan
- Harga-harga diperhitungkan pada bulan November 1998
- Diperlukan luas tanah 40 m2
10.2.
Gambaran Peluang Agribisnis
Dewasa ini kebutuhan telur dalam negeri terus meningkat sejalan dengan
peningkatan pola hidup manusia dalam meningkatkan kebutuhan akan protein hewani
yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam
meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak. Kebutuhan akan telur yang terus
meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah
kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal.
Dengan melihat kondisi tersebut budidaya ayam petelur dapat memberikan
keuntungan yang menjanjikan bila di kelola secara intensif dan terpadu.
11.
DAFTAR PUSTAKA
1. Muhammad Rasyaf,
Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota IKAPI)
2. Cahyono,
Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler).
Penerbit
Pustaka Nusatama
12.
KONTAK HUBUNGAN
1.
Proyek Pengembangan Ekonomi
Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS
Jl.Sunda
Kelapa No. 7
2.
Kantor Menteri Negara Riset dan
Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT
Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316
9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id
Sumber
:
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas
SEKILAS POSTING:
1.
Cerah Peluang Usaha Ayam kampung, 27 March 2009
Peluang bisnis ayam kampung yang merupakan bisnis usaha yang menggiurkan
di bidang peternakan. Peluang bisnis ayam kampung sangat cerah di bandingkan
dengan bisnis usaha ayam pedaging. Misalnya, bisnis usaha ayam ras(ayam
pedaging) langsung terkapar ketika krisis berlangsung. Maklum ayam jenis ini
banyak menelan dollar, mulai dari bibit, bahan
Lain cerita kalau yang diternakan ayam kampung atau ayam buras(bukan
ras) yang 100 % asli
Produksi
telur ayam ras (leghorn) petelur misalnya bisa mencapai 300 butir setahun.
Sementara ayam kampung yang dipelihara secara khusus paling banter hanya 100
butir telur. Begitu juga dengan ayam ras pedaging (broiler). Tubuhnya
cepat bongsor, dalam 30 hari bisa mencapai 1 kg. Sementara ayam kampung
membutuhkan 3 bulan untuk mencapai bobot hidup yang sama . Hanya saja
harga daging dan telur ayam kampung lebih tinggi, itu kelebihannya.
Beberapa pandangan mengenai peluang
usaha Ayam Kampung:
1. Keuntungannya jelas
Bila serius keuntungan usaha penetasan ayam kampung ternyata cukup
menggiurkan. Saat ini harga sebutir ayam kampung Rp 800. Sementara harga
seekor anak ayam yang baru menetas atau biasa disebut DOC (Day Old Chick),
sekitar Rp 2000 perekor, berarti kalau ditetaskan untungnya lebih dari 100 %
? memang besar.
2. Mencari telur
Pada dasarnya tidak sulit asal mau telaten. Sebab, telur bisa diperoleh
di kampung-kampung. Pada pemeliharaan trdisional, umumnya setiap induk melakukan
perkawinan dengan ayam pejantan. Sehingga telur yang dihasilkan merupakan telur
yang bertunas atau yang bisa di tetaskan. Bisa juga melalui penjual jamu gendong,
dipasar-pasar lokal juga mudah ditemukan.
3. Mesin penetas
Mesin tetas bisa didapat dengan dua cara. Jika punya uang bisa membeli
mesin tetas sendiri. Harganya antara Rp 700 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung
daya tampungnya. Untuk alat yang satu ini, banyak yang dijual disekitar
Tangerang. Kalau mau menyewa bisa dicari sekitar Rawa Belong, Jakarta Barat.
Akan lebih untung kalau memiliki mesin penetas sendiri dengan kapasitas yang
besar. Selain dipakai sendiri, juga bisa disewakan.
4. Pemasaran
Tak usah bingung memasarkan anak ayam. Banyak jalannya. Antara lain
melalui Koperasi Peternak ayam buras
5. Pakan Di buat sendiri
Siapa yang tak ingin usahanya berkembang. Untuk itu, ada baiknya seorang
peternak juga menguasai pembuatan pakan. Sejak krisis berlanjut, tidak sedikit
pengusaha peternakan, baik ayam pedaging maupun petelur, yang gulung tikar.
Penyebabnya ya, karena sebagian besar bahan bakunya mengandalkan impor.
Sementara pakan dari bahan
Dari
1000 ekor ternaknya, minimal setiap bulan mengantungi keuntungan Rp. 1,4 juta.
Itu baru dari hasil penjualan ayam kampung pedaging. Jadi belum termasuk telur,
ayam afkiran dan kotoran ayam yang belakangan ini jadi rebutan petani karena
harga pupuk kimia sangat mahal. AKS(Kiriman Bambang Suharno, Bekasi). Semoga
artikel peluang bisnis ayam kampung ini bisa menambah wawasan kita dalam
menata masa depan keluarga.
2.
Bambang Krista: Diselamatkan Ayam Kampung
Frustasi didera kebangkrutan usaha broiler, ia beralih ke ayam kampung
yang ternyata menyelamatkan masa depannya.
Sapa gething, bakal nyanding. Jika
terlalu membenci sesuatu, kelak justru akan didekatkan.
Kurang lebih inilah yang terjadi pada Bambang Krista. Ketika menimba ilmu
peternakan di Universitas Diponegoro lebih dua dasawarasa silam, dia paling anti
dengan mata kuliah perunggasan. Bolos kuliah pun tak segan-segan dilakukannya
demi menghindari perkuliahan soal ayam. Siapa sangka, ia kini malah bertopang
hidup pada unggas, makhluk yang dulu tak disukainya.
Lelaki 45 tahun asal Solo yang pernah puluhan tahun
Kini belum genap setahun Bambang mengembangkan ayam kampung petelur,
gurihnya bisnis tersebut telah dia rasakan. Populasi induk ayam kampung di
kandangnya mencapai 4000 ekor dengan
produksi telur mencapai 1500 butir perhari, plus 300 pejantan dan anakan umur 1 – 7 hari tak kurang dari 2000 ekor.
Sementara broiler-nya kini tersisa tak lebih dari 15 ribu ekor. “Akan lebih
fokus di ayam kampung, tapi karena masih belajar, broiler meski sedikit masih
jalan,” Bambang menjelaskan pilihan. Kini ia memiliki 8 unit mesin tetas
dengan periode pull chick tiap Senin dan Kamis. “Produksi rata-rata 1000 DOC
per minggu,” sebutnya. Selain memasarkan telur, Bambang juga menjual anakan.
“Rencananya, kelak jual pullet (calon petelur-red) juga,” tambahnya.
Bertandang ke kandangnya di Burangkeng, Setu Bekasi serasa piknik ke
sebuah villa di tengah hutan. Lahan seluas tak kurang 2 hektar yang dibelinya
rentang 2001 – 2005 dimanfaatkannya membangun sebuah pondokan yang dikelilingi
kandang ayam kampung, kandang broiler, kandang domba, kolam lele, serta budidaya
tanaman hias dan hortikultura. Itu pun baru 50% digunakannya, selebihnya masih
ditumbuhi pepohonan besar.
Pengalaman di Broiler
Pria yang juga wakil ketua Asosiasi Tanaman Hias untuk wilayah Bekasi
ini mengaku mengenal dekat ayam justru setelah lulus kuliah. Di masa-masa awal
perkenalannya dengan ayam, Bambang langsung kepincut untuk melakukan usaha
budidaya broiler. Salah satu alasannya karena perputaran uang di bisnis ini
tergolong cepat, hanya sekitar 25 – 40 hari. Bahkan kalau sedang mujur
mendapatkan harga jual tinggi, laba besar dipastikan akan tergenggam. Bisnis
broiler pun sempat mendatangkan kemakmuran dalam kehidupan Bambang.
Memulai terjun di bisnis perunggasan pada 1989, Bambang bekerja di PT
Subur, sebuah perusahaan pembibitan. Di tempat itu, suami Upi Yuliarsih ini
menemukan fakta bahwa bisnis unggas ternyata menggiurkan dan sangat menarik.
Setahun kemudian ia berani memutuskan keluar dan mantap untuk beternak ayam ras
broiler secara mandiri. Populasi awalnya 2000 ekor, dan berkembang pesat hingga
mencapai ratusan ribu ekor. Tapi beberapa tahun berikutnya, usaha broiler
Bambang kena imbas krismon dan bang krut. Dia mengaku sempat frustasi, dan pada
1998 dia banting setir memilih berdagang sembako.
Meski sudah tidak beternak ayam, bukan berarti Bambang lepas hubungan
dengan unggas. Kala itu banyak rekanan yang menawarinya untuk kembali ke
perusahaan perunggasan. Akhirnya pada 1999, ayah dari Glaudia Yuliakrista,
Fauziah Yuliana, dan Faizal Prabowo ini ikut bergabung dengan PT Leong Hap Ayam
1, perusahaan pembibitan grup Malindo. Sembari ia kembali mengisi kandang
broiler-nya secara mandiri dengan populasi 40 ribu ekor. Rentang waktu itu, ia
sempat keluar dari Leong dan gabung ke PT Lestari Agribisnis Indonesia (LAI),
sebuah peternakan layer. Sementara itu, bisnisnya broiler berkembang sampai 100
ribu ekor. Tetapi lagi-lagi, pada 2003 bisnis Bambang hancur dihantam krisis.
Dan akhirnya dia memutuskan untuk menyewakan kandangnya dan hanya memiliki
ternak ayam broiler dengan populasi 15 ribu ekor, yang masih bertahan sampai
kini.
Usaha ternak broiler memang menyimpan risiko yang besar. Dan itu
dirasakan betul oleh Bambang. Populasi broiler-nya yang pernah mencapai 300 ribu
ekor harus gulung tikar, buntung beserta seluruh modalnya. ”Ketujuh mobil saya
ludes,” katanya pahit menceritakan kerugian terbesar yang dia alami.
Bambang
tak menutup mata bahwa bisnis ini rentan. ”Fluktuasi
kondisi dan harga broiler sangat tinggi,” kata Bambang menilai. Fakta
itu membuat dirinya kerap dihingggapi rasa was-was akan keberlangsungan
usahanya. ”Saya capek dengan bisnis broiler yang tak menentu,” keluhnya.
Selengkapnya baca Majalah TROBOS edisi Januari 2009.
3.
BETERNAK AYAM ORGANIK
Mengatasi krisis moneter saat ini, dimana nilai pendapatan dari gaji
bulanan yang tidak lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari dikarenakan harga
kebutuhan pokok yang melambung tinggi, banyak orang membuat kegiatan sebagai
usaha sampingan dalam menambah penghasilan.
Beberapa usaha yang dilakukan mulai dari bertani, beternak, dan bahkan
usaha bisnis lain. Untuk usaha keluarga dalam beternak, banyak orang memilih ayam sebagai usahanya, karena sistem beternak
ayam lebih sederhana dan mudah tanpa menguras waktu dan tenaga yang banyak baik
dalam pemeliharaan dan pemberian pakan.
Syarat
pokok dalam mengusahakan ternak ayam :
1.
Penguasaan ilmu.
o
Breeding,
menyangkut pemilihan dan penggunaan bibit unggul ditingkat final stock serta
strain tertentu.
o
Feeding,
menyangkut penyediaan dan pemberian ransum.
o
Management,
menyangkut tata laksana perkandangan, perawatan, pamasaran dll.
o
Disease
management, menyangkut sanitasi, vaksinasi, dll.
2.
Kepemilikan jiwa peternak
o
Ketekunan,
menumbuhkan rasa cinta kasih besar terhadap ternak.
o
Disiplin,
menumbuhkan tanggungjawab terhadap hidup matinya ayam.
o
Tidak
mudah putus asa, kesabaran dalam
menanggulangi kesulitan ekonomis maupun teknis.
Produksi
ternak dipengaruhi oleh dua faktor :
1.
Faktor
genetis. Ini menyangkut keturunan yang
akan mempengaruhi selanjutnya terhadap tinggi rendahnya produksi.
2.
Faktor
luar. Adapun faktor luar yang
mempengaruhi antara lain : tata laksana, perkandangan, makanan, lingkungan, dan
penyakit.
1. Ayam pedaging (Broiler).
2. Ayam petelur (layer).
Pemeliharaan
ayam :
1.
Fase awal
o
Brooder yang baik
o
Alat-alat pemanas yang stabil
o
Konstruksi indukan yang baik
Konstruksi
Brooder yang baik :
o
Lantai mudah dibersihkan.
o
Tinggi tempat makan dan minum 2,5
cm diatas punggung ayam.
o
Ukuran tempat makan, panjang 1,5 cm
(ayam umur 1-2 minggu) dan 5 cm (ayam umur 2-8 minggu), lebar 8 cm, dalam 6 cm.
o
Ukuran tempat minum, separoh dari
tempat makan.
o
Ukuran brooder, 15-20 ekor/m2 (umur
1 hari-8 minggu), 10-15 ekor/m2 (umur 8-22 minggu), 4-6 ekor/m2 (umur lebih dari
22 minggu).
2.
Fase pertumbuhan
o
Populasi hunian 5-10 ekor/m2 .
o
Pemberian makanan sebaiknya 2 kali
sehari.
o
Kadar protein pada ransum 14-16%.
3.
Fase Bertelur
o
Untuk ayam petelur, pada umur 5,5-6
bulan ayam sudah bertelur.
o
Makanan, protein disarankan
kira-kira 17 %.
o
Pada wal bertelur supaya diberi
feed suplement atau extra vitamin.
o
Kandang dengan popoulasi 4-5 ekor/m2,
tebal lantai 25-30 cm, sarang perteluran 35 x 35 x 40 cm/5 ekor.
Produktifitas telur, perlu pengaturan kadar protein dalam ransum,
pemberantasan cacing dan kutu ayam secra regular, penyediaan air minum yang
bersih dan memadai.
Syarat
kandang ayam yang bagus :
a.
Mempunyai
ventilasi udara.
b.
Terkena sinar matahari.
c.
Lantai
terbuat dari tanah, semen, dengan dialasi dengan serbuk gergaji atau sekam padi.
d.
Mempunyai tempat makanan dan
minuman.
e.
Mempunyai
tempat bertengger.
Makanan,
Fungsi :
o
Memenuhi kebutuhan hidup.
o
Membentuk sel dan jaringan hidup.
o
Menggantikan sel yang rusak.
o
Bahan untuk berproduksi.
Yang
mutlak diperhatikan terutama zat-zat makanan
:
1.
Karbohidrat,
sebagai sumber energi untuk mobilitas tubuh ayam, dan resistensi terhadap
pengaruh lingkungan. Sumber : jagung dan beras.
2.
Lemak,
sebagai sumber energi dan alat transportasi buat vitamin A, D, E, dan K. Sumber
: Kacang tanah, dedak halus, kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, tepung daging,
dsb.
3.
Protein,
untuk pertumbuhan tulang, urat, daging, kulit, bulu, dan menggantikan
jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Sumber : tepung daging, tepung darah, tepung
ikan, susu, bekicot, siput, cacing dll (hewani); kacang tanah, kacang kedelai,
kacang hijau, kacang panjang, bungkil kelapa dll (nabati).
4.
Mineral,
untuk alat berproduksi, seperti : kalsium (pembentukan tulang dan kulit telur),
natrium (darah), HCl (getah lambung), Fe (butir darah merah), yodium (kelenjar
gondok) dll. Sumber : tepung tulang, tepung kerang, kapur dsb.
5.
Vitamin,
mempertahankan kesehatan tubuh dan kemampuan berproduksi. Sumber : minyak ikan,
susu, hati (vitamin A); jagung, katul, kacangkacangan (vitamin B1); jagung,
beras, daunan hijau (vitamin B2); padi-padian, ikan ragi, hijauan (vitamin B6),
kotoran lembu/kerbau (vitamin B12), minyak ikan, susu, kacang-kacangan (vitamin
D); touge, hijauan, padi-padian (vitamin E), dll.
Air,
fungsinya :
o
Membantu proses pencernaan.
o
Membawa zat makanan ke seluruh
tubuh.
o
Mengatur suhu tubuh dan metabolisme.
o
Pembuangan sisa makanan.
Lebih dari 60 % tubuh ayam terdiri dari kandungan air. Ayam
selalu minum setiap 15-20 menit.
Energy
Tambahan :
1.
Antibiotic,
fungsi untuk menstimulir pertumbuhan, mencegah penyakit, dan efisiensi setiap
perubahan ransum. Sumber : penicillin, terramycin, exythromycin, dll.
2.
Feed
Suplement, fungsi untuk mencegah
penularan penyakit, mempercepat pertumbuhan, meningkatkan produksi, dll. Sumber
: Premix B, Premix A, TM 10, Egg Formula, Rovimix AD3, Mineral, dll.
3.
Concentrate,
campuran bahan makanan yang dilengkapi dengan : protein, carbohydrat, lemak, dan
zat kasar lainnya. Concentrate complit terdiri dari protein, mineral, dan
vitamin.
4.
Hijauan,
fungsi untuk menambah nafsu makan dan tambahan vitamin. Sumber : daun-daunan
berwarna hijau yang segar.
Pakan
ayam pedaging (broiler)
Bahan-bahan
:
o
Konsentrat 20 %.
o
Dedak 35 %.
o
Jagung giling 25 %.
o
Bungkil Kelapa 20 %.
Pakan ayam petelur (layer)
Bahan-bahan
:
o
Konsentrat 25 %.
o
Dedak 35 %.
o
Jagung giling 40 %.
o
Mineral 0,1 %.
T : Apakah
usaha beternak ayam kampung itu menguntungkan.namun saya ingin mengambil hasil
telur-nya saja?
J1 : Dengan
memahami teknologi peternakan ayam kampung/arab petelur dan proses pemeliharaan
sepenuhnya ayam kampung didukung dengan strategi pemasaran dan lokasi peternakan
(jgn ditengah2 padat penduduk biar ga ada yg komplain), saya yakin usaha anda
akan sangat menguntungkan. Yang terpenting bagi anda adalah jangan menyepelekan
hal-hal yang kecil, karena ada bisa besar disebabkan memahami dan menyelesaikan
hal-hal yang kecil alias sepele. Banyak media yang bisa anda jadikan rujukan
dalam proses peternakan ayam kampung seperti majalah
trubus. Bua analisa sederhana tentang kelayakan usaha anda dengan
menyesuaikan kemampuan modal anda. Rencanakan bisnis plan secara bertahap dengan
pencapaian tahapan-tahapan yang realistis seperti jumlah ayam yang akan ada
ternakan harus bertahap, jangan langsung besar-besaran, krn kalo ada yg eror
anda bisa meminimalisir kerugian. Segitu dulu infonya, semoga bermanfaat.
J2
: Pasti untung asalkan dilakukan secara profesional.
J3
: Kalau manajemen pemeliharaan, bibit serta pakan yang baik maka dapat
dipastikan hasilnya juga baik. Disamping hal itu jangan lupa adalah tentang
pemasarannya, kalau pemasarannya oke hasilnya juga oke. Dari situ dapat
diambil kesimpulan usaha beternak ayam kampung menguntungkan. Tapi setiap
usaha pasti ada resikonya yang pasti usaha yang menghasilkan untung yang besar,
resikonya juga besar, usaha yang menghasilkan untung yang relatif kecil,
untungnya juga lebih kecil. Kalau untuk mengambil telur saja sih tidak masalah,
sebab pasti nantinya waktu diafkir kita juga jual daging ayam tersebut, jadi
dalam hal ini daging merupakan produk sampingan yang kita dapat. Untuk
perbandingan saja ya untuk ayam kampung petelur dengan ayam ras petelur, telur
yang dihasilkan dalam satu tahun lebih banyak ayam ras petelur, pemasaran
lebih mudah ayam ras petelur, cuma harga telur ayam kampung lebih mahal dan
lebih stabil bila dibandingkan ayam ras petelur.
J4
: Usaha beternak ayam kampung masih bisa kita harapkan keuntungannya,karena
permintaan pasar untuk hasil produk ayam kampung masih terbuka lebar,baik
daging,telur maupun hasil sampingan nya (kotoran,bulu).
1.
Pilih bibit unggul,sesuai tujuan
beternak.Kalau beternak akan diambil dagingnya maka pilih jenis ayam kampung
yang cepat pertumbuhan dan bobotnya.kalau mau diambil telurnya maka pilihlah
jenis/strain yang produktif menghasilkan telur.Ayam
buras strain Ayam Arab adalah salah satu yang banyak menghasilkan
telur.
2.
Efisiensi,lakukan efisiensi di
hal pakan,tenaga,dan tempat.
3.
Spesialisasi.Kalo tujuan anda
beternak ayam untuk hanya diambil telurya saja,itu bisa,bahkan itu yang bagus.
4.
Sanitasi.Ini adalah hal yang
sering diabaikan oleh peternak di negara kita.Padahal sanitasi yang benar akan
meningkatkan kekebalan tubuh ayam,sehingga ayam bisa tetap sehat dan
berproduksi optimal.
Materi
referensi:
-
Pengalaman pribadi,sebagai peternak ayam arab
-
Belajar peternakan ayam di Jepang.
a.
Saya berminat ternak ayam kampung
pedaging. Yang menjadi masalah, saya harus mulai dari nol. Dimanakah saya dapat
bertanya tentang tips mungkin trik2 ataupun cara beternak ayam kampung. Saya
baru mencoba 150 ekor DOC (saya beli di desa Barongan di Jogja bagian selatan)
sampai saat ini sudah berumur 30 hari. Saya dengar ada yang menjual DOC di
daerah Malioboro. Yang relatif lebih dekat. Mohon bantuannya. Terimakasih.
b.
Saya juga lagi mau beternak ayam
kampung pedaging tapi doc nya netas sendiri aku lagi coba netas doc saja soalnya
usaha pembesaran mahal, k´lo boleh tau doc di yogya harga berapa sekarang. Ini
email ku : arifptk@bozz.com. Kita bisa
tukar pengalaman dan ilmu. namaku arifin alamat jl. bengawan 1 salatiga.
c.
Harganya Rp 2200 per doc mas di
jogja
d.
Bagaimana caranya beternak ayam
kampung petelur ? Menguntungkan yang mana beternak ayam kampung dengan ayam arab
petelur ?? alamat ku :Iskhak@lautan-luas.com.
e.
enakan ayam kampung petelur pak.
f.
Bagaimana dng ayam kampung pedaging
? bagaimana caranya agar ayam kampung bisa dipercepat pertumbuhannnya ??
g.
oh, mau ayam kampung pedaging? bisa
juga. kalo yang cepat pertumbuhannya, ada tuh ayam
kampung hibrida, super
atau campur sari. dia pertumbuhannya relatif lebih cepat dibanding
kampung bisasa, tapi masih dibawah ayam broiler.
h.
Dimana belinya DOC untuk ayam
kampung hibrida, campur sari,.... saya tertarik untuk beli.
i.
apa yg di maksud ayam hibrida/ayam
campursari itu ayam jawa super ?? kl iya bukan kah bentuk fisik nya sama dng
ayam broiler ?? kl iya brarti di jual dng harga per kilo, sebenarnya kawin
silang ayam ras dng ayam kampung mnrt pakar itu suatu yg salah kaprah
j.
diya, mirip ayam pedaging atau
petelur. persilangan dengan ayam kampung. dijual tidak per kilo pak, tapi per
ekor. kalo silang menyilang itu sah2 saja pak. pakar itu
k.
Oke deh Pak ADMIN,.. saya tanya itu
silangannya bagaimana,. jantannya yang negri atau betinanya. terus belinya
dimana. Saya mau coba begitu. Trims.
l.
yeah ini hanya contoh aja pak
hendra. ayam hibrida yang disilangkan di magelang, dan dijual rp 2500 per ekor
itu, jantannya adalah ayam pelung (ayam kampung kita), nah yang betina adalah
ayamr ras layer merk bovans. masih banyak contoh persilangan yang dilakukan
beberpa peternak untuk mendapatkan ayam unggul. liat di beberapa edisi majalah
poultry
m.
mau juga donk info kandang batere
yang murah dan praktis buatnya saya tidak tahu bagaimana cara mulai beternak
ayam nih ada yg bisa ngasih saya panduan???
Boleh
Pilih, Ayam Kampung atau Ayam Arab JA
Noertjahyo
AYAM kampung
masuk
Entah sampai
kapan peringkat ayam kampung akan tetap berada di atas ayam ras. Yang jelas,
populasi ayam kampung terasa makin menurun. Di beberapa
Peluang ini
secara sigap dan tepat dimasuki "ayam asing" yang kini dikenal dengan
sebutan "ayam arab". Secara fisik hanya orang-orang tertentu
yang mengetahui bedanya telur ayam kampung dengan telur ayam arab. Bahkan,
setelah memakannya tetap tidak mudah mengetahui perbedaan tersebut.
Salah seorang
peternak ayam arab di daerah
Menurut
Samsul, di desanya itu tahun 1995 terdapat sekitar 33 peternak ayam arab. Mereka
tergabung dalam Kelompok Cipta Karya. Dalam Lomba Ayam Buras tahun
1995, kelompok ini menyabet gelar juara pertama tingkat Kabupaten Malang,
kemudian juga juara pertama tingkat Provinsi Jawa Timur. Tetapi, setelah lomba
tersebut jumlah peternak terus menurun, dan tahun 2001 ini tinggal sekitar
Peternak yang
mengaku hanya lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II Malang ini tiap harinya
paling tidak mendapat hasil 600 butir telur ayam arab. Semuanya terjual habis di
Batu dan
Umumnya
konsumen tidak bisa membedakan antara telur ayam arab dan telur ayam kampung.
Sebab, bentuk, ukuran, penampilan fisik
maupun rasanya hampir sama. Tetapi, dari segi harga tetap berbeda. Di
tingkat peternak, telur ayam kampung harganya Rp 700, telur ayam arab Rp 600,
dan telur ayam ras Rp 350 per butir.
Harga ini di
tingkat pengecer/pasar bisa naik antara Rp 100-Rp 200 per butir. Rupanya di
pasaran memang sengaja "dirancukan" identitas ayam arab dan ayam
kampung. Ini akibat semakin sulitnya mencari telur ayam kampung.
DIBANDING
ayam kampung, sebagai petelur ayam arab memang memiliki beberapa kelebihan.
Manurut Samsul Hadi, porsi makanan ayam arab lebih sedikit sehingga biaya
pemeliharaannya lebih hemat dibanding ayam kampung. Ayam arab juga tidak
mengenal "masa mengeram", sehingga dimungkinkan terus-menerus
bertelur.
Itu sebabnya,
produktivitas telurnya juga lebih tinggi dibanding ayam kampung, bisa mencapai
sekitar 240 butir per ekor per tahun. Ayam kampung hanya mampu menghasilkan
sekitar 100 butir telur per ekor setahun. Yang paling produktif memang ayam ras,
bisa 300 butir telur setahun. Namun, banyak konsumen kurang menyukai telur ayam
ras, karena rasanya kalah enak dibandingkan telur ayam arab atau ayam kampung.
Warna
kulit luar telur ayam arab juga mirip ayam kampung.
Ayam yang masih murni warna kulit telurnya keputihan. Sedangkan yang sudah
disilang dengan ayam kampung warnanya agak kecoklatan. Komposisi putih dan
kuning telurnya pun mirip, tetapi ayam arab kuningnya agak kepucatan. Dalam
rasa, keduanya sulit dibedakan. Kulit luar telurnya agak tebal dan kuat,
sehingga tidak mudah pecah ketika diangkut untuk dipasarkan. Ini berbeda dengan
telur ayam ras.
Ciri-ciri
fisik ayam arab, bulunya blirik
hitam-putih dan agak tebal, kepala berjengger tinggi warna merah, pial
(gelambir) panjang dan merah, paruh hitam, mata hitam dan bulat-lebar, ekornya
mekar ke atas, kaki hitam, gerakannya lincah. Ayam arab juga lebih tahan
penyakit dibanding ayam ras.
Penjelasan
Samsul itu dibenarkan oleh Subagio SPt (sarjana peternakan) yang juga beternak
ayam arab di Tumpang. Dibanding beternak ayam kampung pedaging, menurut Subagio, lebih menguntungkan beternak
ayam arab petelur. Dengan 200 ekor ayam arab, ia tiap harinya bisa
mendapat sekitar 95 butir telur yang dipasarkan dengan harga Rp 600 per butir.
Usaha Subagio juga berstatus sebagai rotary community-service corp (RCC)
BAGAIMANA
kisahnya ayam arab masuk ke
Tahun 1985
TKI ini pulang ke
Samsul
Hadi juga menjual bibit ayam arab kepada para calon peternak. Para pembeli itu
antara lain dari
Pembuat
Pakan Ternak Pertama di Indonesia Yogya, KU
Pada mulanya
Drh. Eko Nugroho menjadi dosen di Fakultas Peternakan (Faperta) UGM. Kala itu,
tahun 1969, Faperta UGM baru saja dibuka. Dia seangkatan dengan Prof. Sunarto
dan Prof. Sumitro, yang pernah menjabat Dekan Faperta UGM. Tetapi, dia kemudian
behenti jadi dosen. Alasannya sederhana saja: gajinya sebagai dosen tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhannya. ”Aduh ya. Tapi malu ya. Dulu gaji dosen nggak
mencukupi. Ketika PT Matutur menawari saya kerja sebagai sales representative,
dengan gaji sepuluh kali lipat, dan disediakan rumah dan kendaraan, akhirnya
profesi dosen saya tinggalkan,” kata Pak Nugroho.
Ketika masih
bekerja di PT Matutur, Pak Nugroho sudah membuat pakan ternak. Bahkan dia sudah
membuat pakan ternak itu sejak dia jadi dosen Faperta UGM. Dia juga membuat
obat-obatan hewan. Untuk menjual produknya tersebut, dia mendirikan kios-kios
kecil ukuran 4 x 4 di Jl. Hayam Huruk,
Setelah
berhasil membuat pakan ternak, Pak Nugroho beternak ayam petelur.
“Kebetulan saya mendapat pemberian ayam white leghorn (ayam petelur)
dari Pak Seno Sastraoamijoyo, yang baru pulang dari
Kenyataan di
atas membuat Pak Nugroho mendirikan Eka Poultry. Perusahaan ini berkembang
terus. Sampai saat berita ini ditulis, bisnis Pak Nugroho berkembang pesat. Dia
juga sudah membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk berbisnis. Sayang Pak
Nugroho tidak mau menjelaskan jumlah omset yang dia miliki. Yang jelas,
perusahaannya mampu menggaji 200 karyawan yang dia miliki. “Saya memulai usaha
ini dari nol, hingga seperti saat ini. Bagi saya yang terpenting bisa membayar
gaji karyawan,” tambah Pak Nugroho.
Pak Nugroho
hanya bekerja di PT Matutur sampai tahun 1971. Setelah keluar dari PT Matutur,
Pak Nugroho memilih mengembangkan Eka Poultry. Ketika bekerja di PT Matutur, dia
banyak belajar bagaimana cara mencari uang. “Dari itu saya belajar, kalau cari
uang caranya begini ya. Tokonya nggak usah rame tapi pesanannya dari mana-mana.
Saat itu saya punya dua salesman dan satu tenaga administrasi,” kata ayah tiga
orang anak ini.
Beruntung
tahun 1970 an ada booming ternak ayam petelur. Pak Nugroho mendapat ide untuk
mempercepat masa bertelur ayam kampung. “Ketika itu saya mengajak semua orang
beternak ayam petelur. Ternyata banyak yang ikut. Mereka mengambil pakan ke
perusahaan saya.
Sejak saat
itu usaha Pak Nugroho sudah merambah ke berbagai bidang. Dari ternak kelinci,
jangkrik, ikan hias, iguana, anjing hingga walet.
Tidak heran jika saat itu dia sudah disebut sebagai salah seorang pakar walet
Pak Nugroho
sering diundang jadi pembicara dalam berbagai seminar tentang walet. Dia juga
sering mengadakan pelatihan tentang walet. Pelatihan yang dia adakan mendapat
sambutan luas masyarakat. “Saat itu tahun 1989. Orang masih tertutup dalam hal
cara beternak burung walet. Saat saya memberikan pelatihan cara beternak walet,
diikuti oleh banyak orang. Dari walet inilah sebenarnya secara tidak langsung
telah membantu mempromosikan salak pondoh Jogja ke berbagai daerah. Dalam
beternak walet kita menganjurkan kepada peserta untuk menanam pagar di sekitar
sarang walet, pagar ini berupa tanaman salak pondoh karena tanaman ini berduri.
Kalau ada sarang walet pasti ditanam salak pondok. Maka permintaan bibit tanaman
salak pondoh saya meningkat tajam. Padahal petani di daerah Sleman yang menjual
sampai-sampai tidak mampu memenuhi permintaan. Tidak heran salak pondoh menjadi
terkenal. Jika dulu tanaman salak pondoh hanya untuk permintaan para peternak
walet, sekarang mereka bisa jual salak pondoh sendiri sebagai oleh-oleh khas
Jogja,” papar Pak Nugroho.
Pak Nugroho
selalu mengikuti trend. Ketika orang suka kelinci atau anjing, dia pun
menyesuaikan diri. Waktu orang-orang mulai suka kelinci, dia mendatangkan
kelinci jenis lain dari luar negeri. Ketika orang hobi beternak anjing, dia
langsung beli anjing Kintamani dari
Kendati suah
menjadi pengusaha sukses, Pak Nugroho tidak lupa peran istrinya dalam memajukan
usahanya. “Saat saya masih jadi dosen, istri saya sungguh luar biasa. Sambil
buka toko makanan ternak, dia juga jualan sembako. Tidak lama kemudian istri
saya didatangi pegawai Pemda Kota. Dia menanyakan izin usaha. Istri saya
menjawab bahwa suaminya dosen, bayarannya nggak cukup. Usha ini hanya buat
tambahan Kalau dimintai izin, jelas nggak ada. Malu isteri saya waktu itu, tapi
itu kenangan yang indah,” tambah Pak Nugroho.
Bagi Pak
Nugroho sendiri, awal merintis perusahaan memang berat. Apalagi modalnya tidak
cukup. “Berat lho dulu, modal nggak punya. Kalau saya kulakan beras paling
hanya bisa 20 kilo. Saya tidak mau kulakan di pasar tapi langsung ke
penggilingan. Saya bawa pake scooter saya Berasnya saya boncengkan,” kenang
suami Iswanti ini.
Dalam
membesarkan perusahannya, Pak Nugroho bukan tak menghadapi hambatan. Hambatan
utama dihadapinya adalah salah persepsi tentang perkiraan jenis hewan impor yang
bisa diternak di
Sekalipun
kini sudah menjadi seorang pengusaha sukses, Pak Nugroho belum merasa bahwa
dia sudah sukses. “Perasaan saya, saya tidak merasa sukses. Saya hanya
menjalankan apa yang patut dijalankan. Saya sudah mendapat sekolah banyak
sekali. Banyak banyak matakuliah yang saya pelajari. Dulu susahnya bukan main.
Sekolahnya juga susah. Apa yang saya pelajari, saya terapkan,” papar Pak
Nuroho (wawancara dan penulisan: Gusti Grehenson; editing: Abrar).
Eko
Wakradiharja Tidak Mau Jadi Robot Kompas/ninuk
mp.
IA bukan
pengusaha dengan omzet milyaran rupiah. Namun, Eko Wakradiharja adalah sumber
inspirasi dan tempat bertanya para peternak ayam bukan ras-ayam kampung istilah
umumnya-di Indonesia, tempat bertanya para profesional yang menjelang pensiun
atau mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), mereka yang baru lulus
perguruan tinggi dan ingin berwirausaha, bahkan sarjana peternakan dan juga
doktor bidang peternakan.
Ia kenyang
makan asam-garam bisnis ayam, memproduksi telur dan daging ayam, memproduksi
pakan, sampai menghitung kekuatan pasar. Naluri wirausaha Eko tak kalah
dibanding pengusaha ulung, sehingga ia dipilih menjadi kontak tani andalan
nasional karena menjadi contoh petani yang kreatif membaca pasar. Ia
mengembangkan usahanya dari memelihara ayam petelur menjadi agrobisnis yang
menghasilkan daging ayam, jamu untuk ayam, pakan ayam, buku
panduan beternak ayam yang dipesan juga sampai di Brunei Darussalam dan
Singapura, sampai paket pelatihan beternak ayam buras, dan menjual
ayam bakar.
"Peserta
pelatihan di tempat saya mulai dari karyawan menjelang pensiun sampai sarjana
baru lulus yang mau usaha sendiri.
Yang jelas,
usaha ternak ayamnya itu mampu membiayai sekolah Eko Mediarto dan Hadi Susilo,
anak-anak buah pernikahannya dengan Mugiarti, hingga tamat dari perguruan tinggi
swasta di
LAKI-laki
kelahiran Tegal pada 12 Juni 1936 ini semula tidak pernah membayangkan akan
menjadi kontak tani andalan nasional. Ia lulus Sekolah Teknik Menengah (STM)
Tegal di bidang bangunan dan kemudian bekerja dalam beberapa proyek di
Pecahnya
peristiwa 30 September 1965 menyebabkan mata pencaharian Eko ikut berantakan,
karena banyak proyek pembangunan macet. Eko lalu banting setir menjadi pemasok
besi beton untuk PT Perhutani di Madiun, Jawa Timur. "Bayarnya dengan kayu
jati karena waktu itu ekspor jati kita juga berhenti akibat G30S," kenang
Eko.
IHWAL menjadi
peternak dimulai ketika pindah ke
"Suatu
hari saya diberi enam ekor ayam hasil uji vaksin. Ayam itu lalu saya
kawin-kawinkan. Saya juga membeli ayam-ayam lain, sehingga dalam setahun ayam
saya menjadi 300 ekor," kenang Eko yang perlahan-lahan menekuni usaha ayam
negeri petelur. Pesan Pak Sugeng, "Tolong perkenalkan masyarakat
Pada akhir
1960-an, pesan tersebut sangat masuk akal. Ayam ras belum populer di kalangan
peternak maupun konsumen. Tahun 1969 Eko pindah ke
Kesempatan
bagi Eko melaksanakan pesan "guru"-nya datang ketika tahun 1971
Presiden Soeharto mengadakan pameran unggas di halaman kantor Sekretaris Negara
di Jakarta Pusat. "Di pameran itu, telur ayam negeri saya jual Rp 200 per
kilo. Telur saya laku keras, tetapi diprotes teman-teman karena lebih rendah
dari harga rata-rata," tutur Eko.
Eko
menjelaskan, ia menjual dengan harga tersebut karena peternakannya kebanjiran
telur ayam negeri hasil tampungan dari peternak-peternak lain. Bahkan, ketika
itu pun Eko sudah melihat, keuntungan bisnis ayam bukan cuma dengan menjadi
peternak, tetapi dari industri ikutannya. Saat itu Eko sudah memasok pakan ayam
untuk peternak lain dan ia mendapat telur dari para peternak itu.
"Ketika
itu tidak ada pabrik roti yang mau ambil telur negeri. Toko dan warung pun tidak
mau terima, dititipi saja menolak," kenang Eko. Karena harus menjual telur
yang menumpuk, Eko memilih tidak mendapat untung dari telur, tetapi tetap bisa
menjual pakan.
MASA kejayaan
peternak dengan modal seadanya seperti Eko ternyata tidak lama. Setelah telur
ayam negeri semakin populer masuk pemodal besar, antara lain mantan Menteri
Keuangan Radius Prawiro dan juga perusahaan besar asal Thailand Charoen
Pokphand.
"Saya
mulai mengantisipasi pakan ayam buatan saya akan sulit bersaing dengan mereka
yang besar-besar. Saya putar haluan memelihara ayam buras. Tahun 1973 seluruh
ayam negeri petelur saya yang 3.000 ekor sudah berganti jadi ayam buras,"
jelas Eko.
Tahun 1978 ia
membuat kelompok peternak ayam buras Jaya Satria di Jagakarsa yang
beranggotakan 32 peternak. Kalau sebelumnya ia ikut gencar memperkenalkan ayam
negeri, kini ia mempromosikan ayam bukan
ras (buras). "Dalam pameran Litbang Departemen Pertanian tahun
1978, kami memamerkan anak ayam bakalan. Diberi tulisan DOC (day old chick)
ayam kampung. Di antara pengunjung ada rombongan anak sekolah. Mereka nyeletuk,
''Ayam kampung kok dipamerin.'' Saya terkena sekali. Lalu cepat-cepat saya ganti
labelnya jadi ayam buras super. Cukup dengan kata super, orang lalu berubah
persepsi. Padahal, ya, sama juga, itu ayam kampung," kata Eko.
Eko terus
belajar sambil praktik. Di sektor produksi ia belajar bahwa ayam
kampung petelur yang baik adalah yang lebar perutnya (empat jari dari tulang
dada). Ia juga coba menyilangkan ayam kampung dengan ayam lokal lain,
antara lain ayam arab yang sangat produktif bertelur tetapi usia produktifnya
pendek, untuk mendapatkan ayam kampung yang berkurang sifat senang mengeramnya.
Semua
pengetahuan itu dibeberkannya kepada peserta pelatihan di tempatnya di
Jagakarsa, Jakarta Selatan, sampai ke hitungan ekonomi usaha. "Tidak ada
yang saya rahasiakan. Saya juga ajarkan cara membuat jamu sendiri untuk
membuat kuning telur lebih besar, ayam lebih sehat dan kotorannya tidak berbau.
Tetangga saya jenderal, kalau kotoran ayam saya bau, dia pasti sudah
protes," kata Eko.
Tentang jamu
untuk ayam ini Eko pun berangkat dari pengalamannya yang merasa sehat karena
minum jamu. Mula-mula ia membuat jamu ayam dari kunyit dan bawang putih, tetapi
sekarang ramuan itu telah bertambah dengan kencur,
Sekarang ia
mengajarkan peternak untuk mendaur ulang kotoran ayam terkait sebagai pakan.
"Asal dijemur kering dan ayamnya dikasih jamu, kotoran itu tidak bau dan
bisa mengganti sampai 20 persen pakan. Ayam juga tumbuh lebih cepat,"
katanya.
Eko mengaku
tidak takut bersaing dengan peternak ayam negeri berskala besar. "Orang
akan terus cari ayam kampung karena lemaknya lebih sedikit dari ayam negeri.
Buktinya ada orang Singapura beli buku cara beternak ayam dari saya,"
katanya optimistis.
Bersama 75
peternak lain yang bergabung dalam Asosiasi
Ayam Buras Indonesia ia mencoba memasuki Batam dengan tujuan akhir
Singapura. Menurut Eko, orang Singapura sekarang mencari ayam kampung karena
lemaknya lebih sedikit dari ayam negeri. Tetapi, ia tidak mau langsung masuk ke
pasar Singapura karena takut diakali.
"Menjadi
peternak ayam atau petani, bisa menguntungkan dan bisa hidup layak. Yang
selalu saya katakan kepada teman-teman, jadilah petani kreatif, jangan petani
robot. Petani harus pandai-pandai mengubah pola pikir, sensitif membaca
pasar," katanya. (Ninuk M Pambudy)
MURI
Anugerahkan Penghargaan untuk Ayam Cantik
Oleh Saufat Endrawan
Selain itu,
ayam betina yang diambil dari keturunan ayam Arab ini tidak pernah mengenal
vaksin dan hidupnya pun di kandang yang bertingkat atau yang dijuluki oleh
peternaknya sebagai “Apartemen Ayam” dengan suasana yang ramah
lingkungan.
Jadi
wajarlah, jika pakan yang dikonsumsinya sangat organik dan kandangnya pun cukup
representatif sehingga menghasilkan kualitas telur yang bagus. Dengan hasil ini,
tidak sia-sialah pengorbanan yang dilakukan peternak ayam kampung petelur, Eddy Soekwanto dan anaknya,
Johnson Soekwanto, yang menempatkan lokasi peternakannya di Jalan Radio,
Dayeukolot,
Sejak dua
tahun ini, 6.000 ayam kampung petelur telah dipeliharanya. Dari jumlah tersebut
produksi telur yang dihasilkan rata-rata mencapai 60.000 butir/bulan. Untuk
memelihara ayam sebanyak itu, dibutuhkan lahan seluas 2 hektare persegi. Tempat
untuk tinggal dan bertelurnya ayam di kandang “Apartamen Ayam”,
masing-masing ayam disediakan kandang yang luasnya 30
cm x 25 cm. Sedangkan untuk mengawinkan ayam, satu ayam pejantan
dikawinkan dengan lima ayam betina dikandang yang luasnya 1,5 m x 2 m.
Ternyata dari
hasil uji yang dilakukan Instalasi Laboratorium Pascapanen Bogor, yang diketuai
L Sukarno, telur yang diproduksi ayam petelur ini mengandung antioksi dan
dengan beta karoten, dan setiap 100 gr telur yang dihasilkan terkandung
pula energi sebanyak 104,52 kal, protein 7,19 gr, lemak 5,24 gr, EPA, DHA
91,090 mg, LNA 123,89 mg Omega-3 214,23 mg, beta karoten 300 Ugrm.
Dengan
produksi telur kampung yang berbeda kandungan dengan yang dihasilkan ayam milik
peternak-peternak lainnya, baik yang ada di Indonesia maupun negara lain, Museum
Rekor Indonesia (MURI), Kamis (21/9) lalu, menganugerahi piagam
penghargaan kepada perusahaan peternakan ayam kampung PT Farming Jaya, sebagai
produsen pertama telur ayam kampung yang mengandung antioksida dengan beta
karoten.
Ciri telur
ayam kampung yang diproduksi peternakan PT Farming Jaya ini, mempunyai kulit
yang tidak mudah pecah, kulitnya tebal, dan kuning telurnya terlihat berwarna
merah. Jika kita tumpahkan atau telur dipecah, gumpalan merah telurnya tidak
pecah. Ini membuktikan bahwa di dalam merah telurnya terdapat bahan-bahan yang
tidak dimiliki telur ayam lainnya.
Tambah
Daya Tahan
Jika kita
memberanikan diri memakannya mentah-mentah, saat berada di dalam mulut telur
tersebut tidak terasa anyir dan terasa ada rasa manis. Ketika direbus dengan
mie, gumpalan telurnya pun tidak terpisah. Konon, menurut pengakuan Eddy
Soekwanto, jika memakan satu butir telur ayam kampung ini dicampur dengan madu
murni, akan menambah daya tahan saat melakukan hubungan seks.
“Saya
pernah mencobanya, ternyata saat berhubungan seks daya tahan semakin meningkat.
Tapi jangan lebih dari dua, karena saking kuatnya membuat bibir saya
pecah-pecah,” kata Eddy bergurau.
Johnson
Soekwanto, kepada SH, di lokasi peternakannya mengatakan, sebelum berencana
beternak ayam petelur ini, sebelumnya telah melakukan penelitian ke
“Dari
hasil penelitian di Taiwan yang kemudian diterapkan di Bandung, alhasil
peternakan kami telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bandung, juga dari Dinas Peternakan UPTD Balai Penyidikan
Penyakit Hewan dan Kesmavet Provinsi Jawa Barat (Jabar) bahwa ayam yang ada
pada kami sehat dan bebas dari penyakit menular,” lanjutnya.
BUDIDAYA
BROILER
1.
Sejarah
Singkat
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras
unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya
produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam
broiler ini baru populer di
2.
Sentra
Peternakan
Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha
ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi.
3.
Jenis
Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar
dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab semua
jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama.
Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat
kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak
dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry
Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran
adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri,
Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river,
Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”,
Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
4.
Manfaat
Manfaat
beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:
- penyediaan
kebutuhan protein hewani
- pengisi
waktu luang dimasa pensiun
- pendidikan
dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
- tabungan
di hari tua
- mencukupi
kebutuhan keluarga (profit motif)
5.
Persyaratan
Lokasi
a.
Lokasi yang cukup jauh dari
keramaian/perumahan penduduk.
b.
Lokasi mudah terjangkau dari
pusat-pusat pemasaran.
c.
Lokasi terpilih bersifat menetap,
artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha
peternakan.
6.
Pedoman
Teknis Budidaya
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga)
unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding
(pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan).
6.1.
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Perkandangan
Sistem
perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan
temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%,
penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang
agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang,
model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu
atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3
bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan
kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus
dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
Peralatan
a.
Litter (alas lantai)
Alas
lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air
hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm,
bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan
pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk
pengganti kulit padi/sekam.
b.
Indukan atau brooder
Alat ini
berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat
pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya
ketika baru menetas.
c.
Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat
bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan
kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar
terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d.
Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat
makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa
saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan
kotak khusus.
e.
Alat-alat rutin
Alat-alat
rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau
potong operasi kecil, dan lain-lain.
6.2.
Pembibitan
Ternak
yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.
ternak sehat dan tidak cacat pada
fisiknya
b.
pertumbuhan dan perkembangannya
normal
c.
ternak berasal dari pembibitan yang
dikenal keunggulannya.
d.
tidak ada lekatan tinja di
duburnya.
Pemilihan
Bibit dan Calon Induk
a.
Anak ayam (DOC ) berasal dari induk
yang sehat.
b.
Bulu tampak halus dan penuh serta
baik pertumbuhannya .
c.
Tidak terdapat kecacatan pada
tubuhnya.
d.
Anak ayam mempunyak nafsu makan
yang baik.
e.
Ukuran badan normal, ukuran berat
badan antara 35-40 gram.
f.
Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Perawatan
Bibit dan Calon Induk
Dilakukan
setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian
secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat
atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.
6.3.
Pemeliharaan
Pemberian
Pakan dan Minuman
Untuk
pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4
minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
a.
Kualitas dan kuantitas pakan fase
starter adalah sebagai berikut:
o
kualitas atau kandungan zat gizi
pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%,
Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
o
kuantitas pakan terbagi/digolongkan
menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17
gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3
(umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91
gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu
sebesar 1.520 gram.
b.
Kualitas dan kuantitas pakan fase
finisher adalah sebagai berikut:
o
kualitas atau kandungan zat gizi
pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium
(Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
o
kuantitas pakan terbagi/digolongkan
dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111
gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7
(umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161
gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah
3.829 gram.
Pemberian
minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
ü
Fase starter (umur 1-29 hari),
kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1
(1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100
ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29
hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4
minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari
pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air
minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
ü
Fase finisher (umur 30-57 hari),
terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5
liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu
ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1
liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Pemeliharaan
Kandang
Kebersihan
lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan
penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis
sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat
berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu
kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya
segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa
maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
7.
7.1
Penyakit
1.
Berak darah (Coccidiosis)
Gejala:
tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam
menggigil kedinginan.
Pengendalian:
(1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan
Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet
dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
2.
Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala:
ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata
ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik
adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan
lumpuh.
Pengendalian:
(1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang
vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam
yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/
steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya
7.2
Tungau
(kutuan)
Gejala:
ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal,
nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian:
(1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan
yang sehat; (2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang
encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan
konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien.
Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap
seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
8.
Panen
8.1.
Hasil
Utama
Untuk
usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
8.2.
Hasil
Tambahan
Usaha
ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu
ayam.
9.
Pasca
Panen
9.1.
Stoving
Penampungan
ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan
(Houlding Ground)
9.2.
Pemotongan
Pemotongan
ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar
2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus,
tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
9.3.
Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya
ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 derajat
C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut
dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
9.4.
Pengeluaran Jeroan
Bagian
bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela)
dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap
dimasak dalam kemasan terpisah.
9.5.
Pemotongan Karkas
Kaki dan
leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua
jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha
ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas
10.
Analisis
Ekonomi Budidaya Tanaman
10.1
Analisis
Usaha Budidaya
Dasar
perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis
ini, antara lain adalah:
a)
jenis ayam yang dipelihara adalah
jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707.
b)
sistem pemeliharaan yang diterapkan
dengan cara intensif pada kandang model postal
c)
luas tanah yang digunakan yaitu 200
m2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-.
d)
kandang terbuat dari kerangka
bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu denga alas dinding
setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan
genting.
e)
ukuran kandang, yaitu tinggi bagian
tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m.
f)
lokasi peternakan dekat dengan
sumber air dan listrik.
g)
menggunakan alat pemanas (brooder)
gasolec dengan bahan bakar gas.
h)
penerangan dengan lampu listrik.
i)
umur ayam yaitu dimulai dari bibit
yang berumur 1 hari
j)
litter/alas kandang menggunakan
sekam padi.
k)
jenis pakan yang diberikan adalah
BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu.
l)
tingkat kematian ayam diasumsikan
6%.
m)
lama masa pemeliharaan yaitu 6
minggu (42 hari).
n)
berat rata-rata per ekor ayam
diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
o)
harga ayam per kg berat hidup,
yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga sampai mencapai Rp 3000,-
ditingkat peternak/petani.
p)
ayam dijual pada umur 6 mingu atau
42 hari.
q)
nilai pupuk kandang yaitu Rp
60.000,-.
r)
bunga Bank yaitu 1,5%/bulan
s)
nilai penyusutan kandang
diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan
diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.
t)
perhitungan analisis biaya ini
hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar, karena nilai/harga sewaktu-waktu
dapat mengalami perubahan.
Adapun
rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut :
1)
Biaya prasarana produksi
a.
Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan
Rp. 20.000,-
b.
Kandang ukuran 20 x 5 m
Ø
Bambu 180 batang @ Rp 1250,
Rp. 225.000,-
Ø
Semen 4 zak @ Rp 7000,
Rp. 28.000,-
Ø
Kapur 30 zak @ Rp 6000,
Rp. 18.000,-
Ø
Genting 2600 bh @ Rp 90,
Rp. 234.000,-
Ø
Paku reng 5 kg @ Rp 2000,
Rp. 10.000,-
Ø
Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800,
Rp. 12.600,-
Ø
Batu bata 1000 buah @ Rp 55,
Rp. 55.000,-
Ø
Pasir 1 truk
Rp. 230.000,-
Ø
Tali 28 meter @ Rp 5000,
Rp. 14.000,-
Ø
Tenaga kerja
Rp. 400.000,-
c.
Peralatan
Ø
Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000,
Rp. 140.000,-
Ø
Tempat minum 32 bh @ Rp 3880,
Rp. 124.000,-
Ø
Sekop 1 bh
Rp. 7.000,-
Ø
Ember 2 bh @ Rp 2000,
Rp. 4.000,-
Ø
Tong bak air 1 bh
Rp. 15.000,-
Ø
Ciduk 2 bh @ Rp 500,
Rp. 1.000,-
Ø
Tabung gas besar 1 bh
Rp. 250.000,-
Ø
Thermometer 1 bh
Rp. 2.000,-
Ø
Regulator 1 bh
Rp. 52.500,-
Ø
Brooder (gasolec) 1 bh
Rp. 15.000,-
Ø
Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp
500,-
Rp. 60.000,-
Jumlah
biaya prasarana produksi
Rp. 2.052.000,-
2)
Biaya sarana produksi
a.
Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,-
Rp. 900.000,-
b.
Pakan dan obat-obatan
Ø
BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp
36.000, Rp. 1.116.000,-
Ø
BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp
34.000, Rp. 1.156.000,-
Ø
obat-obatan @ Rp 150,-/ekor
Rp. 150.000,-
c.
Tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp
105.000,- Rp. 157.500,-
d.
Lain-lain
Ø
sekam padi alas kandang 1 truk @Rp
60.000,-
Rp. 60.000,-
Ø
karung goni bekas 32 kantong @ Rp
300,-
Rp. 2.400,-
Ø
pemakaian listrik selama 0-6 minggu
Rp. 7.000,-
Ø
pemakaian gas
Rp. 10.000,-
Jumlah
biaya prasarana produksi
Rp. 3.583.900,-
3)
Biaya produksi
a.
Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan
Rp. 20.000,-
b.
Nilai susut prasarana produksi/2
bln
Ø
Kandang
Rp. 51.109,-
Ø
Peralatan Rp 805.660,- : 30
Rp.
26.856,-
c.
Bibit DOC 1000 ekor
Rp. 900.000,-
d.
Pakan dan obat-obatan
Rp. 2.422.000,-
e.
Tenaga kerja
Rp. 157.500,-
f.
lain-lain
Rp. 104.400,-
g.
Bunga modal 1,5% per bulan
Rp. 84.543,-
h.
Bulan modal 1,5 bulan
Rp. 126.815,-
Jumlah
biaya prasarana produksi
Rp. 3.808.680,-
4)
Pendapatan
a.
Total produksi 1000X94%X1,75 kg X
Rp 2500,-
Rp. 4.112.500,-
b.
Nilai Pupuk kandang
Rp. 60.000,-
c.
Jumlah pendapatan
Rp. 4.172.500,-
d.
Keuntungan
Rp. 363.820,-
5)
Parameter kelayakan usaha
a.
BEP Volume Produksi
= 870 ekor
b.
BEP Harga Produksi
Rp. 3.316.000,-
c.
B/C Ratio
= 1,09
d.
ROI
= 6,45 %
e.
Rasio keuntungan terhadap
pendapatan
= 8,71 %
f.
Tingkat pengembalian modal
= 2,6 th.
10.2
Gambaran
Peluang Agribisnis
Prospek
agribisnis peternakan untuk ternak ayam broiler cukup baik dimana permintaan
pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi
hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan
peluang pasar yang bisa dihandalkan.
23 comments
:
1)
Terima kasih webnya. Tolong
ditambah lagi/dimunculkan perkembangan teknologi terbaru. by saiful muadin March
8, 2008 at 7:44 pm
2)
terima kasih sarannya mas saiful,
kalau ada info terbaru akan kita update. salam peternakan. by Junaidi Karo Karo
Kacaribu March 21, 2008 at 10:06 am
3)
salam kenal…….. terima kasih
atas informasi tentang peternakannya by HENDRA SAPUTRA May 26, 2008 at 9:25 pm
4)
wah, mantap nih kayanya thanks
beritanya ya moga berguna by wahyu_indra June 20, 2008 at 6:22 pm
5)
salam, kayaknya sih untung yaaa …
kalau pasar lagi baik, apalagi mendekati lebaran by kenangandriyan July 29, 2008
at 6:51 pm
6)
saya tertarik mempeljari bisnis
ayam boiler. beberapa waktu yg lalu, saya mendengar adanya teknologi kandang
ayam boiler dengan menggunakan kandang tingkat, dan pemberian pakan dengan
teknologi mesin hisap. apa saya bisa mendapat referensinya? sekian dan terima
kasih. by Mike August 11, 2008 at 2:45 pm
7)
kalau budidaya telur bebek gimana?
by didik susilo August 21, 2008 at 3:39 pm
8)
saya bisa dapat nama2 perusahaan
ternak ayam broiler untuk bermitra, saya punya kandang kapasitas 10.000 ekor di
daerah subang. Terimakasih syam by syamsul bahri August 28, 2008 at 10:28 am
9)
Pak Junaidi yang baik, saya minta
info tempat pembelian gasolec untuk brooder. atau kemana kira2 saya bisa mencari
pemanas gasolec? Trimakasih.. by helmi September 12, 2008 at 4:50 am
10)
kalau masalah pembelian gasolek
biasanya banyak dijual baru ataupun bekas pak helmi, kalau anda mau capek
sedikit coba hubungi kantor-kantor cabang PT Pokphan, atau PT jafpa, atau
perusahaan ternak lainnya, pasti mereka mempunyai barang yang anda cari, baik
itu baru maupun setengah pakai. sekian dari saya, terima kasih. by Junaidi Karo
Karo Kacaribu September 12, 2008 at 9:04 am
11)
Mas boleh di tambah cara vaksinya
pada umur berapa saja? by saiful muadin September 13, 2008 at 8:30 pm
12)
vakwin untuk ayam broiler itu
adanya pada umur 4 dan 21 hari mas, tetapi itu tergantung jenis ayam yang
memproduksinya juga, salam kenal untuk mas saiful. by Junaidi Karo Karo Kacaribu
September 14, 2008 at 7:32 am
13)
Blog yang menarik dan informatif
terutama buat insan peternakan. Namun Bang junaidi aku mo kasih saran sedikit
ya..hendaknya ketika mempublish artikel orang lain tolong dicantumkan penulisnya
atau sumbernya..kecuali itu tulisan anda sendiri..he…he…
14)
cari gasolec dimana tolong
info,daerah
15)
assalamu’alaikum wr wb…
disamping saya bekerja sebagai sopir mobil rental yang kadang ada kadang tidak
jadi saya coba coba usaha sampingan beternak ayam kampung,saat ini saya memulai
nya dengan 20 ekor ayam betina dan kira2 satu bulan lagi akan bertelor, dan saya
ingin menetaskan nya.tolong dong pak bagi bagi informasinya tentang cara
membesarkan anak ayam dan obat obatan nya. Terimakasih rusdi by rusdi October
30, 2008 at 8:46 pm
16)
Di wancana tidak dilampirkan
penyakit asites(pembengkakan pada perut ayam )apakah sudah ada obatnya ini dan
bakteri, virus apa yang menyebapkan ini.bagaimana cara mengatasi masalah pada
penyakit ini. by perdi November 11, 2008 at 10:20 pm
17)
Nich dia yang I cari dari tadi
Makasih Thx for All by Mendra Ardani
December 28, 2008 at 11:03 am
18)
makasih banget.blok ini sangat
banyak sekali manfaatnya terutama untuk anak-anak peternakan.ok deh.salam kenal
aja by riyanti riza yoma January 22, 2009 at 2:10 pm
19)
pa saya mau beternak ayam… mohon
penjelasannya… trimaksih.. kirim aja lewat email saya…. by yovi hidayatulloh
February 27, 2009 at 10:47 am
20)
bagaimana cara pengembangbiakan
ayam boiler agar menghasilkan bobot yang ideal dan terhindar dari penyakit kirim
ke email vpriatna@yahoo.co.id saya ucapka terima kasih by Vicky March 4, 2009 at
11:33 pm
21)
apakah masih ada sistem PLASMA
dalam bisnis ini kalau ada saya minta informasinya by Igo Muara March 5, 2009 at
3:25 pm
22)
Kalo ada yang punya contoh
perjanjian inti plasma ayam broiler, tlg dong kirim ke email saya. Teng kiyu by
Arief Hartono March 16, 2009 at 11:13 am
23)
kalo di
11 Komentar:
TERIMA KASIH DAN SELAMAT BERKARYA SEMOGA SEGALA ENERGI BAIK MENYERTAI KITA SEMUA...SILAS, TANGERANG, 0819325014
trima kasih atas infonya
lumayan juga buat saya yg masih baru...
makasih ya ...
nyontek aja kok repot...!!!
trims... sangat membantu informasinya, meski saya telat mendapatkannya..
Nah ini dia yang saya cari-cari cukup lengkap dan membantu infonya, thanx buat postingnya
Saya mempunyai usaha AYAM TULANG LUNAK ( www.tulanglunakgerobakan.com )
saat ini sy sedang ingin beternak sendiri u/ memenuhi kebutuhan
usaha sendiri. Sy sudah memulai beternak di daerah BABELAN BEKASI
(www.ayamsupersehat.com) dan akan mengembangkan lagi dgn konsep
kemitraan dgn PEMILIK KANDANG di sekitar BEKASI.
Mhn infonya trm ksh..
I every time used to read post in news papers but now as I am a user of net
thus from now I am using net for content, thanks to web.
my web-site - Author's external home page...
Hi there I am so happy I found your webpage, I really found you by mistake, while I was researching on Google for something else, Nonetheless I am here now and would just like to say kudos for a remarkable post and a all round exciting blog (I also love the theme/design), I don't have time to go through it all at the minute but I have saved it and also included your RSS feeds, so when I have time I will be back to read a lot more, Please do keep up the superb job.
my weblog :: http://www.exiledloot.com
Incredible! This blog looks just like my old one!
It's on a completely different subject but it has pretty much the same page layout and design. Superb choice of colors!
Look into my web page - oxiracetam
Please let me know if you're looking for a author for your blog. You have some really great articles and I feel I would be a good asset. If you ever want to take some of the load off, I'd absolutely love to write some
material for your blog in exchange for a link back to mine.
Please send me an email if interested. Regards!
Review my web page :: coq10
Remarkable things here. I'm very satisfied to look your post. Thank you a lot and I'm looking ahead to contact you.
Will you please drop me a e-mail?
Here is my page :: journals.Fotki.Com
Posting Komentar
Kritik, Saran dan Komentar sahabat semua, sangat kami harapkan dan Komentar yang tidak ada hubungannya dengan topik akan dihapus. Terimakasih.